Simulasi Bencana Serempak Nasional di PNP Berjalan Lancar: Seluruh UKM Terlibat Aktif

Simulasi Bencana Serempak Nasional di PNP Berjalan Lancar: Seluruh UKM Terlibat Aktif

 

 

Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), sekitar 300 orang mahasiswa dan dosen yang sedang melaksanakan aktifitas belajar-mengajar dikerahkan untuk melakukan simulasi bencana di depan Gedung PKM-PNP, Jumat (26/4/2019).

Sebelum simulasi, Direktur PNP, Surfa Yondri, ST., SST., M.Kom menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan agenda nasional dari Kemenristek dan Dikti yang dilaksanakan serentak secara nasional di seluruh perguruan tinggi di Indonesia pada hari tersebut.

Karena video kegiatan harus dikirimkan ke Dikti paling lambat 29 April 2019, Unit Kegiatan Mahasiswa Pers dilimpahi tanggung jawab untuk itu.

 

Hasbi, Mahasiswa Prodi D-3 Teknik Mesin

 

Kepada PNP News, Hasbi, Mahasiswa Prodi D-3 Teknik Mesin menyatakan, simulasi bencana tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa yang belajar pagi tersebut dan beberapa unit kegiatan mahasiswa yang terkait.

“Dengan adanya simulasi bencana tadi, kami sebagai mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi kemungkinan bencana alam, apalagi saya termasuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Satuan Tugas (Satgas).

” Di UKM Satgas ini kami dilatih untuk dapat berfikir terbuka, tidak panik, dan dapat menyelamatkan masyarakat sekitar yang salah satunya dengan mendirikan pos bantuan bagi korban bencana”, jelasnya bersemangat.

Hasbi juga merasa, dengan gagasan menggelar kegiatan simulasi di suatu instansi akan dapat menambah pengalaman serta pengetahuan seseorang dalam menghadapi suatu bencana alam.

Sementara itu, menurut Amelia Laviola, mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, simulasi bencana ini sedikit banyaknya dapat memberikan gambaran tingkat kesiapan jika terjadi bencana gempa di Kota Padang. Mahasiswa dapat mengetahui cara menyelamatkan diri, dan apasaja yang harus dilakukan jika terjadi gempa. Sangat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa dan civitas akademika, tutupnya.

Simulasi yang melibatkan tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa PNP tersebut diawali dengan bunyi sirene yang dipancarkan dari mesjid Nurul Ilmi tepat 09.00

 

Skenario Gempa 8 SR

Skenario simulasi itu menurut Junaldi, ST., M.Kom, diawali dengan gempa berkekuatan 8 SR yang terjadi pada saat perkuliahan sedang berlangsung. Mahasiswa, dosen, dan karyawan lari meninggalkan gedung, mengikuti jalur evakuasi, menuju titik kumpul yang sudah disediakan.

 

Simulasi Bencana Serempak,  Seluruh UKM Terlibat Aktif

 

Pimpinan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) segera memobilisasi anggota dan melakukan tidakan pertolongan pertama pada korban gempa, sesuai dengan kondisi korban, bekerjasama dengan Poliklinik PNP dan Tim Ambulan.

Bantuan yang diberikan berupa evakuasi ringan serta pendirian posko kesehatan dan mengkoordinasi UKM lainnya dalam evakuasi tersebut.

Di sisi lain, Pimpinan Satuan Pengaman (Satpam) PNP terlihat memobilisasi anggotanya untuk menjaga keamanan di setiap gedung yang terbuka dan lingkungan kampus secara umum.

Ketua Jurusan, Kepala Bagian dan Sub Bagian, dan Kepala UPT sesuai perannya, segera menginventarisasi, menghitung, dan mencatat jumlah dan kondisi stafnya untuk segera dilaporkan ke Wakil Direktur.

 

Simulasi Bencana Serempak Nasional di PNP

 

Para wakil direktur berkoordinasi dengan melaporkan kondisi dan situasi kampus kepada Direktur. Selanjutnya Direktur memberikan arahan penanganan dan pengendalian situasi internal kepada Wadir 1 dan 2 dan untuk koordinasi dengan pimpinan badan kebencanaan yang dijabat oleh Wadir 3.

 

 

 

Dosen dan mahasiswa yang terjebak di depan Gedung AB yang bingung hendak lari kemana, lupa jalur evakuasinya

 

 

Wadir 3 melaporkan kondisi dan situasi kampus ke kantor SAR Padang dan BPBD untuk tindak lanjut jika membutuhkan bantuan penanganan evakuasi berat.

 

Usai Simulasi Bencana Serentak Secara Nasional di depan Gedung PKM, 26 April 2016-03

 

Pasca bencana, Direktur dan jajarannya membentuk tim yang akan menginventarisasi dan menghitung kerusakan peralatan dan gedung sebagai laporan ke Kemenristekdikti.

 

d®amlis